Indonesia berada pada posisi kedua dengan jumlah kasus TBC terbanyak di dunia setelah India, diikuti oleh China. Pada tahun 2020, Indonesia berada pada posisi ketiga dengan beban jumlah kasus terbanyak, sehingga tahun 2021 jelas tidak lebih baik. Kasus TBC di Indonesia diperkirakansebanyak 969.000 kasus TBC (satu orang setiap 33 detik). Angka ini naik 17% dari tahun 2020, yaitu sebanyak 824.000 kasus. Insidensi kasus TBC di Indonesia adalah 354 per 100.000 penduduk, yang artinya setiap 100.000 orang di Indonesia terdapat 354 orang di antaranya yang menderita TBC. Situasi ini menjadi hambatan besar untuk merealisasikan target eliminasi TBC di tahun 2030.
Angka keberhasilan pengobatan TBC pun masih sub-optimal pada 85 persen, di bawah target global untuk angka keberhasilan pengobatan 90 persen. Sedangkan jumlah kasus TBC yang ditemukan dan dilaporkan ke SITB tahun 2022 ialah sebanyak 717.941 kasus dengan cakupan penemuan TBC sebesar 74% (target: 85%). Pasien TBC yang belum ditemukan dapat menjadi sumber penularan TBC di masyarakat sehingga hal ini menjaditantangan besar bagi program penanggulangan TBC di Indonesia.
Mengapa TBC perlu dieliminasi?
Angka keberhasilan pengobatan TBC pun masih sub-optimal pada 85 persen, di bawah target global untuk angka keberhasilan pengobatan 90 persen. Sedangkan jumlah kasus TBC yang ditemukan dan dilaporkan ke SITB tahun 2022 ialah sebanyak 717.941 kasus dengan cakupan penemuan TBC sebesar 74% (target: 85%). Pasien TBC yang belum ditemukan dapat menjadi sumber penularan TBC di masyarakat sehingga hal ini menjaditantangan besar bagi program penanggulangan TBC di Indonesia.
Pentingnya TBC untuk dieliminasi juga karena:
- TBC merupakan penyakit menular. Arus globalisasi transportasi dan migrasi penduduk antar negara membuat TBC menjadi ancaman serius
- Pengobatan TBC tidak mudah dan sebentar
- TBC yang tidak ditangani hingga tuntas menyebabkan resistansi obat
- TBC menular dengan mudah, yakni melalui udara yang berpotensi menyebar di lingkungan keluarga, tempat kerja, sekolah, dan tempat umum lainnya.
Tema dan Sub-tema HTBS 2023
Dalam memperingati HTBS dengan tema global “Yes! We can End TB“, tema yang dipilih oleh Indonesia adalah tema yang berkaitandengan kerja sama multipihak untuk mencegah dan mencapai eliminasi TBC, yaitu “Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa!”. Tema ini dipilih untuk membawa harapan bahwa kita memiliki kekuatan bersama untuk mengakhiri TBC pada tahun 2030 dan mencapai TujuanPembangunan Berkelanjutan (SDG). Tema ini dibuat atas pekerjaan luar biasa yang sudah dilakukan pada tahun 2022 oleh banyak Negara Beban Tinggi TBC. termasuk Indonesia. Tema ini juga berpusat pada peningkatan keterlibatan orang yang terdampak TBC, komunitas dan masyarakat sipilyang memimpin gerakan menuju pemberantasan TBC.
Tema Nasional: “Ayo Bersama Akhiri TBC, Indonesia Bisa!”
Diharapkan tema ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang permasalahan TBC melalui:
1) Ajakan seluruh lapisan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung penanggulangan TBC baik dalam pencegahan, penemuan kasusmaupun dukungan untuk proses pengobatan sampai sembuh, dan
2) Peran serta semua pihak untuk dalam upaya penanggulangan TBC di Indonesia.