Stunting merupakan permasalahan bersama tidak hanya pada sektor kesehatan. Untuk menurunkan angka stunting, Pemerintah telah melakukan upaya intervensi spesifik yang dilakukan sebelum dan saat kehamilan. Sebelum kehamilan Kementerian Kesehatan telah melakukan Gerakan Aksi Bergizi yang ditujukan bagi remaja putri dan telah dijalankan di seluruh Indonesia.
Upaya selanjutnya pada saat kehamilan adalah melalui Gerakan Bumil Sehat. Selama pandemi Covid-19 layanan esensial bagi ibu hamil sempat terhambat dan menurun pelaksanaannya. Bertepatan juga dengan hari Ibu tanggal 22 Desember, Kemenkes ingin menggelorakannya lagi melalui Gerakan Nasional Bumil Sehat. Kampanye #BumilSehat melibatkan Kementerian/Lembaga di tingkat Pusat dan Daerah, swasta, organisasi profesi, organisasi masyarakat, serta seluruh masyarakat
Gerakan ini dilakukan karena kita bersama-sama ingin memberikan awal kehidupan yang baik bagi anak kita untuk dapat hidup dan tumbuh sehat. Serta peristiwa persalinan yang seharusnya bahagia juga tidak menjadi peristiwa yang duka, anak dan ibu dapat hidup sehat dan selamat.
Sembilan bulan kehamilan bukan waktu yang singkat untuk mengoptimalkan setiap detail pertumbuhan janin. Apalagi dari 5 juta ibu hamil yang tercatat, 1 jutanya bekerja dengan beragam jenis pekerjaan. Ibu bekerja kadang sering terlupa menjaga kesehatan dan kehamilannya. Untuk itu ibu hamil perlu dukungan tidak hanya dari suami maupun keluarga, namun juga tempat kerja, dan kita semua masyarakat sekitarnya.
Momentum ini untuk bersama-sama melindungi dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi semua ibu hamil di Indonesia lebih sehat dan bahagia melalui:
1. Pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali dan 2 kali diantaranya USG oleh Dokter
2. Mengikuti kelas ibu hamil minimal 4 kali
3. Konsumsi Tablet Tambah Darah setiap hari, makan sesuai rekomendasi dan pantau berat badan.
4. Melakukan persalinan di fasyankes.